Kamis, 20 Desember 2018

Konsep Bisnis SKYWAY Bergerak Dalam Bidang Design Proyek Infrastruktur

Perbedaan bisnis RETAIL dengan INFRASTRUKTUR ini yang perlu benar-benar kita pahami karena kita adalah pemilik atau calon pemilik saham dari sebuah perusahaan dan itu berarti kita juga akan memiliki keuntungan dari perusahaan tersebut berikut rintangan-rintangan yang ada untuk ke depan.

RETAIL 

Bisnis retail cenderung memproduksi barang mentah ke barang setengah jadi kemudian diproduksi lagi ke barang jadi. Setelah itu melewati pengepakan dan kemudian di jual oleh distributor sampai laku dipasar. Saat itulah baru perusahaan mendapatkan LABA KOTOR yang kemudian di pilah2 sesuai porsinya dan dapat menyisihkan LABA BERSIH yang sebagian untuk pemegang saham sebagi wujud dari DEVIDEN. 

Dengan melihat rute bisnis diatas maka bila visnis ingin berkembang maka diperlukan modal yang berkembang juga. Jadi MODAL mengikuti KEUNTUNGAN yang didapat. Keuntungan ingin besar modal juga harus besar. Dan juga biaya-biaya IKLAN yang diperlukan. Inilah yang membuat konsep bisnis RETAIL yang semakin berkembang juga semakin memiliki resiko tinggi. 

Selain itu bisa kita lihat dari sisi persaingan. Bisa kita lihat produk mie goreng saja dalam satu tahun ada berapa merk yang bermunculan, produk minuman kaleng, produk permen, produk sampo, dll. Semakin banyaknya tingkat persaingan semakin membuat market berfluktuatif karena pasar yang sibuk memilih saham mana yang akan dibeli dan dijual.  

INFRASTRUKTUR SKYWAY 

SKYWAY adalah design proyek INFRASTRUKTUR yang juga sebagai PIONER dalam proyeknya karena sudah tidak ada yang boleh menjiplak technology di tingkat 2 tersebut didunia ini dengan ditandainya 11 HAK PATEN berskala International yang didapat. Itu artinya kita memonopoli 50% pasar transportasi diseluruh dunia. Karena hanya kita yang bisa memiliki transportasi tingkat 2. 

Konsep bisnis SKYWAY seperti halnya anda berbisnis rumahan, anda hanya butuh 1 rumah di pojok tanah kavling yang sudah dipetak2 dan brosur untuk menjual puluhan rumah di kavling tersebut. Modal 1 rumah bisa jualan puluhan rumah sekaligus. 

Anda seperti memiliki bisnis kue yang cukup membuat 1 kue dari masing2 jenis kue yang ada dan jika ada pesanan maka konsumen membayar DP akan jumlah kue yang dipesannya. Jadi modal cuma 1 kue dan dapat menjual ribuan kue dalam waktu bersamaan. 

Sama hal nya dengan SKYWAY dengan hanya bermodalkan 1 PROYEK PERCONTOHAN senilai kurang lebihnya 300 juta dolar ini yang kita sebut ECO TECHNO PARK sebagai tempat dimana dana penjualan saham PRA IPO ini di alokasikan. SKYWAY dapat menjual ribuan proyek TANPA MENAMBAH MODAL LAGI mengapa ? Karena bagi negara atau konsumen yang memesan proyek kita diwajibkan membayar minimal 15% DP senilai proyek yang di kontrak dan kemudian pembayaran selanjutnya di kucurkan beriringan dengan selesainya proyek yang telah di bangun. Contoh : UAE teken kontrak proyek pertama senilai $100 M tahun ini DP $15M, DP 15M ini dipilah2 oleh SKYWAY untuk pembangunan, operasional, perusahaan, dan DEVIDEN. Setelah pembangunan terealisasi maka UAE membayar lagi ke step berikutnya misal $30M dipilah2 lagi seperti sebelumnya dan seterusnya sampai proyek senilai $100M jadi dalam kurun waktu beberapa tahun. Ini adalah BISNIS TANPA RESIKO , APALAGI KITA UDAH DAPAT TEKEN KONTRAK DI 15 NEGARA BISA ANDA BAYANGKAN BERAPA BANYAK TABUNGAN DEVIDEN YANG SUDAH KITA KANTONGI.. 😊

Jelas produk perusahaan, model bisnis perusahaan yaitu bergerak dalam bidang INFRASTRUKTUR , deviden dari proyek yang sudah teken kontrak, dan didukung dengan berbagai media berskala International sangat kuat pengaruhnya akan HARGA SAHAM SKYWAY INI SENDIRI DI PASAR MODAL. 

Karena HARGA SAHAM TIDAK MEMPENGARUHI BESAR DEVIDEN DAN MALAH JUSTRU SEBALIKNYA DEVIDEN DAN KEBUTUHAN PASAR AKAN PRODUK SKYWAY INI YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM DI PASAR. 

By : Julfa Yuan

EXPERT - SKYWAY CAPITAL INDONESIA


0 komentar :

Posting Komentar